Langsung ke konten utama

Will Tudor: Odi vs Sebastian

#NulisRandom2017 #NulisBuku

Salah satu alasan aku betah nonton serial TV Humans adalah Odi, yang diperankan oleh Will Tudor. Di Humans, Odi tampil sebagai robot rusak. Bicaranya terbata-bata. Caranya menjalankan perintah juga rada nggak layak lagi, sampe pas kena polisi, Dr. Millican (yang punya Odi) disuruh mendaur ulang dia (which means dibiarin di tempat pembuangan terus dihancurin :'3).

Akting Will Tudor sebagai Odi malah melekat sebagai image tersendiri di kepalaku. Karakternya kuat. Cara jalan dan kekakuannya realistis. Aku sampe yakin, Will itu bukan manusia—dia emang robot! xP

Hidungnya "berdarah", wkwkwk.


Di season dua, perkembangan karakter Odi juga lumayan signifikan. Selain bikin gemes dan ketawa-ketawa sendiri, Odi juga punya “kekelaman”. Something deeper yang nggak kalah jleb dari season pertama.

Terus, tiba-tiba, aku lihat Shadowhunters ada season 2B. Di 2A, udah ada petunjuk tentang tokoh baru, Sebastian. (Yang cukup obvious karena udah baca novelnya, wkwkwk.) Waktu itu aku nggak konsen: ini siapa yang jadi Sebastian? Kok kayak pernah lihat di mana gitu ya? Well, jadi berasa cewek sok kenal yang pengin pedekate aja yha.




Terus, temenku kirim DM di Instagram, fotonya Sebastian dari akun @shadowhunterstv. Aku langsung sadar, yang jadi Sebastian ternyata Will Tudor juga! Karena dia tanya, menurutku cocok atau enggak, aku kasih jawaban tengah-tengah: aku udah sering lihat dia jadi Odi; harusnya wajah kalem itu nggak jadi Sebastian. ;w;

Lama banget kami “diskusi” (a.k.a fangirling), dan sebenernya akting Will Tudor baik-baik aja pas jadi Sebastian. Cuman lompatan perannya drastis banget. Dari robot polos, rusak, dan bersifat baik-baik, jadi tokoh yang ntar bakal menghalangi tokoh-tokoh utama. Kayak, habis jadi Neville Longbottom langsung berubah jadi Draco Malfoy (perbandinganku apa banget yhaaa :v).




Di sini aku kan jadi conflicted. Awalnya nggak pengin nonton season 2B—eh, aktornya ganteng dan aktingnya bagus. Kan makin penasaran. Hwhwhw. Kalo buat Humans season 3 sih, aku beneran nunggu kemunculannya banget karena awal-awal ngerti ya dari situ.

Di sisi lain, aku sulit menghapus bayangan Odi yang baik-baik dan cenderung lemah pas ngeliat Sebastian. Otakku terus-terusan bilang, ya ampuuun, dia sebenernya bisa kalem lho sampe rasanya pengin kujitak dan kubales “iya, iya, tahu, diem bentar napa orang sibuk nonton trailer ah”. =w=

Well, siapa pun yang diperanin Will, aku yakin dia tetep bisa menghayati dan mendalami karakter dengan sungguh-sungguh. Toh, yang jadi pertanyaan adalah, apa aku bisa tetep waras kalo tahu Will ya Will, bukan Odi si tokoh fiksi yang sosoknya terus terbayang-bayang. :v

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”....

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag...

Writing Prompt

#NulisRandom2017 #NulisBuku #Day1 Di hari pertama nulis random , aku mau bagi-bagi ”kecurangan” waktu nulis, yakni writing prompt . Writing prompt itu semacam trigger buat nulis, inspirasi yang udah disediain. Jadi kayak menjemput ide dalam arti harfiah. Banyak writing prompt yang bisa ditemuin dari internet, salah satunya Pinterest. Mulai dari dialog, plot, nama tokoh, sampe topik tertentu yang bikin mikir atau bahkan gatel pengin cepet-cepet nulis. Personally , aku suka nulis yang ringan-ringan ( karena yang berat mending buat tugas doang #eh ), terutama di blog. Jadi, dari tiga gambar writing prompts di bawah, aku paling suka yang AU ( alternative universe ) sama pertanyaan untuk mengenal seseorang.  (Yang 200 Questions to Get to Know Someone  agak blur; mungkin kalo cari lagi di Pinterest ada yang lebih jelas, hehe.) Taken from Pinterest Selama tiga puluh—atau, 29—hari ke depan, beberapa topik aku ambil dari gambar-gambar ini. ...