Langsung ke konten utama

25 Tahun ke Depan dan Cara Mencapainya

#NulisRandom2017 #NulisBuku

Ada topik di salah satu writing prompt yang kuambil buat topik kali ini: gimana sih kehidupan, atau Bumi, 25 tahun mendatang? Dan, gimana cara mencapainya?

Kebetulan, aku baca-baca beberapa artikel sains dari situs Kompas.com; mulai dari suhu kota-kota besar yang naik 2 derajat Celsius, wujud manusia sejuta tahun dari sekarang, mutasi gen, sampe alasan kenapa Indonesia belum maju secara teknologi sampe sekarang. Plus, aku lihat dua video dari channel BBC di YouTube tentang lingkungan dan penyakit.

Mengingat global warming udah di mana-mana, mungkin 25 tahun ke depan, suhu di Bumi meningkat drastis. Kalo beruntung, Bumi belum bakal sepanas dan se-hellish Venus. Tapi, setelah nonton BBC tentang orang yang bikin aspal pake sampah, aku yakin, cepat atau lambat berbagai macam daur ulang lingkungan yang mutakhir bisa menyelamatkan Bumi di masa depan.



Kalo sampah-sampah ini dibuat jadi aspal lewat serangkaian proses hingga layak dilewati banyak mobil, Bumi nggak bakal dipenuhi dengan terlalu banyak kontaminasi. (Berdasarkan info di video, aspal-aspal ini lebih tahan retak ketimbang aspal yang sering dipake di jalan.) Sungai-sungai bakal bersih. Ikan-ikan di laut aman. Plus, bisa jadi, lahan yang biasanya ditumpuki sampah digantikan dengan tanaman pepohonan. Begitu hutan terbentuk, hewan-hewan yang selama ini nggak punya rumah karena penebangan liar jadi bisa punya tempat tinggal lagi. Akhirnya, semua senang!

Selain isu lingkungan, obat-obatan dan inovasi menyembuhkan penyakit bakal berkembang. Satu video lain dari BBC yaitu jam tangan yang membantu penderita Parkinson ngegambar garis lurus, juga nulis namanya sendiri. Berbagai penelitian diadakan supaya orang yang kena Parkinson bisa segera sembuh; dan setelah perjuangan keras serta proses yang panjang, jam tangan itu terbukti membantu.



Dua puluh lima tahun ke depan, macam-macam penyakit lain bisa jadi mulai punya alternatif penyembuhan juga. Kayak studinya ilmuwan Oxford di jurnal Science Transational Medicine, misalnya, beberapa anak Afrika hidup sehat meski terjangkit virus HIV. Pas baca, aku langsung ngerasa, “Man, the real Natblida*!” [*Nightblood; sebutan di serial TV The 100 buat beberapa orang yang darahnya diutak-atik. Selengkapnya, tonton sendiri, wkwkwk.] Nggak menutup kemungkinan kalo di masa depan, banyak penyakit bisa ditangani lewat mutasi gen dan seleksi alam. Aku udah bisa ngebayangin darah-darah Natblida itu bakal diteliti dan dipake buat pengobatan. Let’s not talk about the bad side just yet, because I’m pretty sure it is something really, really helpful.

taken from unsplash.com

Di bidang teknologi, inovasi gawai bisa jadi juga meningkat. Lagi-lagi, aku inget serial TV Humans. Mungkin aja suatu saat, ada orang yang nyiptain Artificial Intelligence sangat sangat mirip manusia. Mereka bisa bergerak dan lirak-lirik persis manusia. Atau mungkin, manusia juga menemukan pesawat luar angkasa yang bisa ngelawan kecepatan cahaya (kayak di Jupiter Ascending, wkwkwk). Plus, desain-desain dan ilustrasi seni yang sekarang udah canggih bakal lebih canggih lagi—entah pake efek yang bisa dijelasin, atau nggak bisa dijelasin kayak di Now You See Me 2 pas Atlas jatuh ke air terus hilang. (Ini contohnya maksa amat. xP)

Sekarang, gimana caranya supaya hal-hal di atas bisa tercapai? Terlebih, kalo Indonesia juga jadi salah satu kontributor.

Menurutku sih, banyak baca. Dari membaca, orang bakal nemu macem-macem pengetahuan dan inspirasi. Siapa tahu ada yang bisa   nyiptain pesawat luar angkasa buat ditinggali kayak di The 100 (walau alasannya kuharap jauh lebih baik, hehehe). Siapa tahu ada yang bisa bikin robot canggih kayak di Humans. Dan sederet ide gila lainnya.

taken from unsplash.com


Memang, nggak ada yang baru di dunia ini. Semua lahir karena gabungan ide satu dan lain hal. Maka, semakin sering seseorang membaca, semakin ngerti lah mereka akan peluang-peluang ide yang bisa dipake buat bertahan hidup 25 tahun mendatang. Buku-buku yang dibaca juga bisa jadi referensi penunjang misalkan mereka butuh cara tertentu buat mewujudkan ide yang rumit dan tampak mustahil. Niscaya kebiasaan membaca ini bakal terbayar sekaligus membayar kebaikan-kebaikan di masa depan. Amin. :3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”....

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag...

Writing Prompt

#NulisRandom2017 #NulisBuku #Day1 Di hari pertama nulis random , aku mau bagi-bagi ”kecurangan” waktu nulis, yakni writing prompt . Writing prompt itu semacam trigger buat nulis, inspirasi yang udah disediain. Jadi kayak menjemput ide dalam arti harfiah. Banyak writing prompt yang bisa ditemuin dari internet, salah satunya Pinterest. Mulai dari dialog, plot, nama tokoh, sampe topik tertentu yang bikin mikir atau bahkan gatel pengin cepet-cepet nulis. Personally , aku suka nulis yang ringan-ringan ( karena yang berat mending buat tugas doang #eh ), terutama di blog. Jadi, dari tiga gambar writing prompts di bawah, aku paling suka yang AU ( alternative universe ) sama pertanyaan untuk mengenal seseorang.  (Yang 200 Questions to Get to Know Someone  agak blur; mungkin kalo cari lagi di Pinterest ada yang lebih jelas, hehe.) Taken from Pinterest Selama tiga puluh—atau, 29—hari ke depan, beberapa topik aku ambil dari gambar-gambar ini. ...