Langsung ke konten utama

Rave Review: Bad Idea

#NulisRandom2017 #NulisBuku

Waktu ngelamun di dapur tentang cewek-nembak-cowok, dan ditolak, tiba-tiba aku kepikiran sama Bad Idea-nya Ilham Satria. Itu komik Indonesia zaman SD yang bikin kesengsem sendiri karena ceritanya lucu, ngegemesin, dan bikin nagih!

Bad Idea adalah komik langsung tamat, dengan tambahan dua cerita pendek di belakangnya yang nggak kalah baper dan galau. Aku mau khusus ngebahas Bad Idea, yang sampe sekarang ceritanya melekat erat nggak bisa lepas dan terus lengket kayak lintah bahkan lebih lengket dari kamu, meski idenya klise dan sering dipake sekalipun.




[WARNING: spoiler bertebaran di mana-mana, bahkan konflik besar dan plot twist juga; so bear with me. :')]

Cerita dimulai dengan Aya, anak kelas dua SMA, yang ngelihat kakak kelasnya—Sandy—main basket sendirian di lapangan. Seperti yang bisa ditebak, Kak Sandy itu kapten klub basket yang ganteng, tinggi, putih, senyumnya membius nan memabukkan, populer, dan... gay. Yah, gosipnya gitu. Dan Aya galau mau nembak apa nggak karena dia takut ditolak.

Nah, Aya punya sahabat yang nggak kalah ganteng dan jago main basket—Remi. Remi sering dicurhatin tentang Kak Sandy, dan ujung-ujungnya Aya minta Remi buat mata-matain kakak kelas mereka itu. Remi nggak mau, takut dikeluarin dari klub basket, tapi Aya mohon-mohon nggak keruan sampe Remi nggak tega.

Karena nggak tahu harus ngapain, Remi langsung tanya aja pas habis latihan ke Kak Sandy: “Kakak itu homo, ya?” Lololol. Dari semua rencana epik yang waktu itu bikin aku bertanya-tanya, Remi pake jalan paling mudah. Ya jelas aja Kak Sandy marah, langsung nuduh Remi berpikiran dangkal karena cuma menilai dari penampilan—plus gosip orang.

Masalahnya, Aya pernah lihat Kak Sandy pelukan sama cowok kelas satu. Aya nggak puas sama hasil penyelidikan Remi (yang nggak bisa disebut penyelidikan juga), dan akhirnya nyuruh Remi nembak Kak Sandy.

Remi jelas nggak mau lah! Gila! Remi udah punya pacar, Mya, yang omong-omong cantik ajegile dan cocok banget sama Remi yang juga ganteng ajegile. Gimana kalo pas dia nembak, dia ketahuan orang, terus dicap macem-macem, dijauhin, dianggep aneh, dan kemungkinan-kemungkinan buruk lain?

Tapiiii, lagi-lagi, Aya maksa Remi dan berhasil. TwT

Dan pas Remi nembak Kak Sandy pake teriak-teriak di lapangan, Mya dengerin semua. TwT

Things went far uglier after that. Kak Sandy ngeluarin Remi dari klub basket, dan Mya minta putus. Sementara Aya, yang mau nembak Kak Sandy, malah ke-distract Remi. Sungguh cinta segiempat/segitiga paling epik yang pernah kutemuin di komik. :')

Oke. Sebenernya, aku nganggep Kak Sandy sama Remi bakal seksi bangeeet kalo beneran pacaran. I mean, Kak Sandy ternyata emang homo; tapi nggak suka jadi bahan gosip, dan sengaja ngebiarin Remi ngomong sampe nembak karena tahu Mya ada di belakang tuh cowok. Licik, tapi efektif buat bikin mereka putus—terus Kak Sandy bisa pacaran sama Remi. LOL.

Aku pas baca masih kelas enam SD, jadi ya nggak nganggep topik ini sensitif. Lagian, kalo emang nuansa ceritanya heteronormatif, nggak salah juga kok. Memang konsepnya begitu, dan walaupun konfliknya ringan, tokoh-tokohnya punya tujuan dan bikin kesalahan. Jadi selama baca itu aku geregetan sama ngakak-ngakak sendiri.

***

Semakin ke sini, aku jadi pengin bikin fanfiction berdasarkan Bad Idea. Remi sih udah bahagia-bahagia aja bareng Aya; cuman aku bertanya-tanya, gimana sama Mya kalo dia tahu sebenernya Kak Sandy juga yang bikin dia putus? Gimana kalo mereka reunian, terus Mya ketemu Kak Sandy dan nggak terima?

Oh, well, gimana kalo Mya justru jodohnya Kak Sandy? Wkwkwk.

Terus, Meri sama Etha—I can’t stop thinking them as lesbians. Aku tahu, di cerita asli, mereka sama-sama cari pacar buat ke pesta dansa. Tapi setelah punya perspektif lain, aku jadi mikir, mereka cocok juga jadi pasangan. Entah konflik apa yang bakal muncul kalo aku nulis fanfiction tentang mereka. Toh kelihatannya Meri sama Etha adem-ayem aja jadi temen, wkwkwk.

Yang paliiiiing bikin aku pengin ya acara reunian, terus Mya ketemu Kak Sandy dan marah-marah. Nuntut segala macem.

Mungkin harusnya Ilham Satria, si komikus, bisa dihubungi. Ini cerita (segitiga/segiempat) yang greget dan aku bahkan masih inget setelah bertahun-tahun. Rasanya gantung aja gitu, pengin dituntasin ke Mya sama Kak Sandy sekalian, walau mungkin mereka berdua emang dibikin gitu. Konsepnya ya gitu. Takdirnya ya gitu.

Cuman tau sendiri lah, pembaca yang kepo dan gampang nge-ship ini gimana, hehe. Mau bikin cerita original, rasanya terlalu terinspirasi banget. Rasanya kalo aku ngeganti nama Mya sama Sandy, orang langsung tau tokoh siapa yang aku pake. Hwhwhw. TwT

Dan lagian aku punya cerita sendiri dengan tema serupa, jadi yha...


Akhir kata, Bad Idea jelas cerita yang nggak niru, dan nggak bisa ditiru. Suka! :3

***

excerpt:

Dari atas ke bawah: Mya, Remi, Aya, Kak Sandy

Pacar macam apa kamu? Tidak bertanggung jawab!
Aku bukan pacar Aya, kok!!
Lho? Bukannya kalian pacaran?
Tidak... tidak!
Ah, nggak apa-apa. Yang penting, kalian nanti
menikah juga.

Ilham Satria, Bad Idea


Kalau dia suka, kenapa malah nggak
mau ngomong, ya?

Mungkin dia bisu, Rez.

Ilham Satria, Deep

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”. Contoh:

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag

Writing Prompt

#NulisRandom2017 #NulisBuku #Day1 Di hari pertama nulis random , aku mau bagi-bagi ”kecurangan” waktu nulis, yakni writing prompt . Writing prompt itu semacam trigger buat nulis, inspirasi yang udah disediain. Jadi kayak menjemput ide dalam arti harfiah. Banyak writing prompt yang bisa ditemuin dari internet, salah satunya Pinterest. Mulai dari dialog, plot, nama tokoh, sampe topik tertentu yang bikin mikir atau bahkan gatel pengin cepet-cepet nulis. Personally , aku suka nulis yang ringan-ringan ( karena yang berat mending buat tugas doang #eh ), terutama di blog. Jadi, dari tiga gambar writing prompts di bawah, aku paling suka yang AU ( alternative universe ) sama pertanyaan untuk mengenal seseorang.  (Yang 200 Questions to Get to Know Someone  agak blur; mungkin kalo cari lagi di Pinterest ada yang lebih jelas, hehe.) Taken from Pinterest Selama tiga puluh—atau, 29—hari ke depan, beberapa topik aku ambil dari gambar-gambar ini. Sebagai o