#NulisRandom2017
#NulisBuku
“Apa aku bangun di luar angkasa?”
“Kenapa belum ada yang kepikiran ngebunuh aku? Siapa
yang ngejaga?”
“Atau aku cuma beruntung? Ada yang salah ngebunuh,
akhirnya sekarang setelah seratus tahun, aku masih hidup?”
“Kalo aku masih tetep di Bumi, aku harus ngapain? Apa
maksudnya? Peran penting apa yang bisa aku kontribusikan?”
“Apa sekarang aku bakal dianggap keren, mengingat
secara harfiah aku sudah merintangi ruang dan waktu, dalam tidur yang
amat, sangat panjang?”
“Oh, jangan tanya kenapa bisa jadi keren. Seratus tahun
lalu, aku dianggap pecundang karena nggak punya cita-cita belajar di luar
negeri.”
“Benar. Sampe kamu ke luar negeri, you will
likely be acknowledged. Padahal sebenernya menetap juga nggak salah.”
“Kenapa aku dibekukan secara kriogenik? Well,
kenapa kamu mencairkan aku?”
“Tenang aja. Aku masih ingat kenapa aku bisa dibekukan.
Kamu bisa membawaku ke pihak berwajib, kalau-kalau kamu takut nyawamu yang
dihabisi.”
“I know so. Buat apa lagi aku di sini,
dibangunkan setelah seratus tahun tidur, kalau bukan untuk dieksekusi?”
Kau harus tahu, tidak ada pihak berwajib. Hanya kau.
Cair terakhir kali, di antara seratus orang lain yang juga baru mencair.
“Maksudmu...”
Benar, kita di dunia baru yang aturannya bisa kita buat
sendiri. Mau ikut melihat-lihat ke luar?
Komentar
Posting Komentar