1.
Bonceng
Beberapa
orang menganggap, bonceng artinya duduk di depan—atau orang yang
mengemudi. Padahal, menurut KBBI, bonceng atau membonceng artinya ikut atau numpang. Membonceng
artinya menumpang, orang yang duduk di belakang. Nggak usah heran
kalo masih banyak yang salah menggunakan—mahasiswa [sastra Inggris] semester empat sama enam aja
masih banyak yang belum tau kok. 3:>
2.
Politisi / politikus
Politikus
itu satu orang, sementara politisi termasuk bentuk jamaknya,
lebih dari satu. Biasanya, banyak yang nulis “para politisi”, padahal itu
pleonasme (kayak nyebut “para politikus-politikus”). Yang lebih efisien,
langsung ditulis para politikus atau politisi aja.
3.
Nahas
Kata
bakunya nahas,
bukan naas.
4.
Adang
Banyak
orang nulis “menghadang”, padahal kata bakunya nggak pake huruf H. Sama kayak mengentak (bukan menghentak), mengimbau (bukan menghimbau), dan mengimpit (bukan menghimpit).
5.
Mengkritisi
Kalo
maksudnya memberi kritik, harusnya ditulis mengkritik aja. “Kritisi”
di KBBI artinya kaum
kritikus (kayak politisi gitu, kayaknya). Terus, maksud “mengkritisi” yang sering ditulis banyak orang tiap
ngulas suatu karya itu apa? Menjadi kaum kritikus? =w=
6.
Akademik
Di
KBBI daring, kalo
nyari kata “akademik” langsung diarahkan ke lema akademis, versi yang
baku.
7.
Bergeming
Bergeming
artinya diam. Misal, ada tulisan “dia tidak bergeming” tapi deskripsi
suasananya hening dan tenang, berarti si tokoh lagi bergerak-gerak—karena
artinya dia tidak diam. Harusnya, ditulis “dia bergeming”.
8.
Seronok
Di
KBBI, seronok artinya indah, atau pantas. Jadi, kalo ada
yang bilang, “adegan itu seronok”, artinya pantas buat ditonton. Kalo maksudnya
kotor, atau nggak pantas, baru ditulis “adegan itu tidak
seronok” yang artinya tidak indah.
9. Senonoh
Senonoh artinya pantas, sopan. Sama kayak seronok, cuman penggunaan kata ini lebih tepat, terutama waktu banyak yang nulis “tidak senonoh”, yang artinya tidak pantas.
9. Senonoh
Senonoh artinya pantas, sopan. Sama kayak seronok, cuman penggunaan kata ini lebih tepat, terutama waktu banyak yang nulis “tidak senonoh”, yang artinya tidak pantas.
10.
Sembap, terjerembap, lembap
Biasanya
huruf P diganti jadi B (sembab, terjerembab, lembab)—dikira abab as
in napas kali yha. =w=
Tapi,
semua orang kan udah pandai berbahasa Indonesia. Hal-hal remeh kayak gini pasti
udah di luar kepala lah—secara harfiah.
3:>
Komentar
Posting Komentar