Langsung ke konten utama

Jakarta, Expert Class, GWP 3 (Bagian 2)


Plot (Rosi L. Simamora)

Ada perbedaan mendasar antara cerita sama plot.

Cerita nggak punya hubungan sebab-akibat. Sebaliknya, plot berjalan dalam aturan sebab-akibat. Hubungan itulah yang merajut plot jadi satu kesatuan.

1.  Plot adalah fokus cerita. Keberadaan plot selalu nggak kelihatan. Kayak fondasi di rumah. Biasanya dibawakan lewat tokoh.

2.      Ada pertanyaan di awal plot, yang harus terjawab di bagian akhir.

3.      Pertanyaan itu bisa berupa konflik awal, atau keinginan tokoh. Usahakan, awal nggak terlalu lama.

4.      Konflik internal juga bisa dipake, kayak rasa takut, khawatir, ragu, juga salah paham yang terjadi di antara tokoh.

5.      Kasih tantangan setega mungkin.

6.      Cari kejadian yang mengubah tokoh, juga dampaknya.

7.      Ntar, di klimaks, tokoh harus berubah—entah jadi lebih baik, matang, atau justru kacau. Karena itu titik terendahnya, saat di mana mereka rapuh dan nggak punya harapan.

8. Tempo di klimaks cepet; klimaksnya tinggi dan dalem; plus ada tarik-ulur sama pembaca.

9.      Lewat plot, pembaca dikasih janji dan harapan.

Err. Dari awal udah diwanti-wanti kalo materi plot ini yang paling sulit. Jadi begitulah isi catatanku. Wkwkwk. Semoga paham ya. :')


GWP Batch 3 (Hetih Rusli)

Di PowerPoint Kak Hetih, judulnya itu. :3

Kelas Kak Hetih yang paling cepet, ngebahas tentang:

·         Baca buku di luar zona nyamanmu.
·     Alasan nulis dibagi jadi tiga: 1) menuangkan/mencurahkan isi hati, 2) mengisi hati yang hampa, 3) berbagi
·         Kill your darlings
·   Eksekusi cerita dibagi jadi dua: 1) a hero’s journey, 2) a stranger comes to town (berdasarkan quote Leo Tolstoy)
·         Waktu nulis ulang: write drunk, edit sober (berdasarkan Ernest Hemingway)


Author’s Online Presence (Bernard Batubara)

Terakhir, kelasnya Kak Bara. Bahasannya mencakup:

·    Kalo bikin username, buat yang gampang diingat. Lebih pendek, lebih baik. (Setelah kelas, aku ngeganti username Instagram, Wattpad, dan Twitter-ku jadi @inas_nee. Karena orang-orang kayaknya selalu bingung @asphore_t itu maksudnya apa, dan di dunia nyata, nyebut “Inasni” dengan benar merupakan tugas tersulit bagi sejuta umat. :P)

·      Gunakan foto profil yang bagus dan jelas. (Kalo di Facebook, Wattpad, sama blog, entah kenapa aku lebih nyaman pake foto anime atau artis. Kebiasaan nih. TwT)

·    Bikin bio yang relevan. Beranilah menyebut diri sendiri sebagai penulis. Terus, kalo punya buku yang terbit, kasih kalimat persuasif kayak “my new book”, “grab my new book”, atau “beli bukuku” supaya follower kamu tahu kamu nelurin karya baru.

·         Fokus ke satu-dua platform, biar bisa ngebagi waktu dan nggak keteteran. (Sayangnya, aku gonta-ganti ngurusin Facebook, Twitter, Instagram, Wattpad, blog, Goodreads—yang lebih dari satu dan nggak tahu juga kok bikin betah. Wkwkwk.)

·         Jadilah responsif, bukan reaktif.

·       Reward your audience: entah dengan bikin giveaway pas momen penting di hidupmu, atau engage dengan bales komentar atau pesan pembaca.

·  Belajar dari penulis lain. Lihat gimana mereka membangun persona (kayak J. K. Rowling itu terkenal sebagai penulis fantasi meski sebenernya nulis politik juga). Plus perhatiin gimana penulis membangun “jembatan” sebelum promosi buku barunya. Jadi jangan tiba-tiba posting kover baru sambil ditulis “kovernya bagus nih”; tapi kasih clue dikit-dikit—entah dari kutipan di novel, sama info-info kecil lain.

Terakhir, Kak Bara juga ngasih tahu, usahakan pas nulis atau bikin caption, jadikan sekalian kayak latihan nulis. Karena orang tahu kita sebagai penulis, mereka mengharapkan tulisan, bukan visual (kalo emang mau fokus di situ juga nggak masalah sih).

Dan, meski follower cuma dikit, media sosial itu luas. Yang merhatiin bukan yang terhubung sama kita doang, tapi orang-orang lain di luar sana juga. Jadi sebaiknya bersikap baik, selayaknya hidup di dunia nyata. (Detik pas denger itu, aku langsung inget-inget seblakblakan apa aku di dunia maya. TwT)

Overall, semua kelasnya bermanfaat dan ngasih ilmu baru. Pembahasannya dalem banget, meski di bagian plot aku nyambung sebatas teori doang. Praktiknya... masih perlu banyak belajar. x) DAN, cara ngajarnya enak dan santai banget. Kayak nggak dalam suasana belajar gitu, meski tetep serius.

Catatan terakhir soal Expert Class: bondo banget. Semua fasilitas emang udah disediain panitia—mulai dari goodie bag sampe makanan. Inget, kan, pas masuk kepagian, Mama, Tante, sama adikku boleh ikut masuk. Ternyata mereka masuk lagi pas pengumuman! Kayak, jarang banget gitu ada acara terus orang luar boleh masuk. Hwhw.

Terus, isi goodie bag-nya bikin ngiler abis: ada novel Stuck in Love-nya Stephanie Zen yang masih terbungkus rapat (novel beda-beda sih, macemnya banyak), tempat air minum yang ada logo GWP, blocknote yang dijilid spiral lengkap sama bolpoinnya (jujur, aku miris pas lihat bolpoinnya Snowman—aku paling ahli kalo disuruh ngerusak bolpen ini, dan bener aja siang-siang udah nyandet, karena aku kalo nulis selalu neken, muahahaha #geblek!), plus Literaroma (semacam pembatas buku tapi berfungsi sebagai pengharum ruangan).

Makanannya juga mantap banget! Pagi udah dikasih, makan siang lauknya banyak dan rasanya uenak (semua enak sih), itu pun masih dikasih cemilan lagi. Minumannya pun punya banyak pilihan: teh (kalo nggak salah; botol juga), Fruit Tea botol, sama Aqua botol. Itu pas pulang masih sisa, dan sesungguhnya aku pengen ambil Fruit Tea lagi. xP



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”....

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag...

Writing Prompt

#NulisRandom2017 #NulisBuku #Day1 Di hari pertama nulis random , aku mau bagi-bagi ”kecurangan” waktu nulis, yakni writing prompt . Writing prompt itu semacam trigger buat nulis, inspirasi yang udah disediain. Jadi kayak menjemput ide dalam arti harfiah. Banyak writing prompt yang bisa ditemuin dari internet, salah satunya Pinterest. Mulai dari dialog, plot, nama tokoh, sampe topik tertentu yang bikin mikir atau bahkan gatel pengin cepet-cepet nulis. Personally , aku suka nulis yang ringan-ringan ( karena yang berat mending buat tugas doang #eh ), terutama di blog. Jadi, dari tiga gambar writing prompts di bawah, aku paling suka yang AU ( alternative universe ) sama pertanyaan untuk mengenal seseorang.  (Yang 200 Questions to Get to Know Someone  agak blur; mungkin kalo cari lagi di Pinterest ada yang lebih jelas, hehe.) Taken from Pinterest Selama tiga puluh—atau, 29—hari ke depan, beberapa topik aku ambil dari gambar-gambar ini. ...