Langsung ke konten utama

Writing Prompt

#NulisRandom2017 #NulisBuku #Day1

Di hari pertama nulis random, aku mau bagi-bagi ”kecurangan” waktu nulis, yakni writing prompt. Writing prompt itu semacam trigger buat nulis, inspirasi yang udah disediain. Jadi kayak menjemput ide dalam arti harfiah.

Banyak writing prompt yang bisa ditemuin dari internet, salah satunya Pinterest. Mulai dari dialog, plot, nama tokoh, sampe topik tertentu yang bikin mikir atau bahkan gatel pengin cepet-cepet nulis.

Personally, aku suka nulis yang ringan-ringan (karena yang berat mending buat tugas doang #eh), terutama di blog. Jadi, dari tiga gambar writing prompts di bawah, aku paling suka yang AU (alternative universe) sama pertanyaan untuk mengenal seseorang. (Yang 200 Questions to Get to Know Someone agak blur; mungkin kalo cari lagi di Pinterest ada yang lebih jelas, hehe.)



AU Writing Prompts


Deep Conversation Topics
Taken from Pinterest



Selama tiga puluh—atau, 29—hari ke depan, beberapa topik aku ambil dari gambar-gambar ini. Sebagai orang kreatif, mencuri ide kan sah-sah aja. Yang penting isinya nggak sama kayak orang lain, wkwkwk.

Omong-omong soal writing prompt, aku sering pake kalo udah buntu. Jadi, pas lagi enak-enak nulis dan di tengah jalan mandek, aku buka gambar-gambar yang aku simpen dari Pinterest dan mulai nulis kalimat dari kata-kata yang aku baca. Kadang, satu kata bahkan bisa memicu ide tentang keseluruhan konsep atau adegan.

Dengan writing prompt, aku berharap label-label kayak ”nggak produktif”, atau ”gampang nyerah”, bisa segera dibasmi. Emang sih, nggak selamanya aku langsung bisa nulis gercep 57000 kata dua bulan kayak dulu. Tapi, aku berniat berhenti procrastinate. Gimana pun caranya. :')

Nah, semoga kita bisa terus produktif nulis ya! :3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”. Contoh:

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag