Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2017

Backstory Tokoh dalam Fiksi yang Mendukung Cerita

Sebenernya, udah sejak bulan Juni aku mau ngulitin konsep cerita kayak gini; tapi kayaknya baru bulan Agustus ini aku bener-bener terinspirasi. Dan determined buat nulis satu entri tentang konsep cerita-cerita seru yang selama ini kulihat, gimana pola mereka membentuk jalinan cerita, dan apa aja kesamaan yang berhasil kuidentifikasi. Nah, untuk entri kali ini, aku bakal pake contoh dari Big Hero 6 , School 2015, School 2017, sama Starlight -nya Dya Ragil—biar ada novelnya, dan biar lumayan “gampang” ngertinya. Wkwkwk. (Ntar spoiler -nya banyak nggak pa-pa, ya. :3) Perlu diingat, ini cuma analisisku dari permukaan. Nggak semua orang nyaman dengan satu cara nulis, dan beberapa cerita mungkin nggak punya elemen yang bakal kusebutin. Apalagi kalo udah berseri dan masa lalunya banyak; pasti jadi lebih rumit. Makanya, aku pilih cerita yang intinya cuma satu, yang langsung tamat, tapi bisa nyeret tokoh utamanya ke jalinan inti itu. ×•× Satu hal yang paling kentara pas  non

Motivasi, Tujuan, Konsep, dan Pesan Moral

Akhir-akhir ini, aku “disibukkan” dengan macam-macam pertanyaan seputar motivasi dan tujuan tokoh. Berkali-kali, aku menggali, berusaha dapet pencerahan supaya benang merah ceritaku kelihatan. Berkali-kali juga, aku mengganti keberpihakan mereka; supaya—mungkin—ada sesuatu yang bisa dijadikan konflik, sesuatu yang… berlawanan. Di samping motivasi dan tujuan tokoh, pikiranku kembali terusik soal pesan moral. Kalo ada yang tanya apa premis ceritaku, gimana progres tokohku sepanjang cerita, kenapa mereka bisa gitu, dan lain-lain; aku kemungkinan besar masih bisa jawab. Begitu muncul pertanyaan tentang pesan moral , hm, kagok deh. Akhirnya, tadi malem, instingku bilang, tonton ulang aja adegan klimaks di Angry Bird. Dan, pagi ini, aku kepikiran empat sekawan alias Skipper-Kowalski-Rico-Private di The Penguins of Madagascar . Motivasi dan Tujuan Tokoh Beberapa hari yang lalu, pas ikut kelas PLOT-nya Kak Rosi L. Simamora, kami dikasih tahu bahwa motivasi dan tujuan tokoh it

Dongeng yang Paling Berkesan

Pernah nggak sih, punya dongeng yang paling berkesan? Pas kemarin ikut kelasnya KANOI , aku mikir keras—dongeng yang kubaca pas TK mainstream semua; referensiku kurang banyak. Terus, aku kepikiran sama semester tiga kemarin, pas ada tugas baca folktale sama fairytale . Aku inget, ada dua cerita yang bikin aku terkesan dan gemes, karangan Brothers Grimm sama versi retold -nya Katy Cawkwell. 1. The Story of the Youth Who Went Forth to Learn What Fear Was Ini ceritanya rada bego sih, tapi lucu. Tokoh utama, si cowok, pengen belajar merinding. Dia dikirim ke penjaga gereja buat ngebunyiin lonceng, dan pas si penjaga pura-pura jadi hantu, dia dorong dari atas sampe kaki si penjaga patah. Ayah dia ngamuk, trus diusir dari rumah. Si cowok ini selalu disuruh liat hantu, tapi nggak sekali pun merinding. Sampe dia  ngalahin hantu di kastil angker buat dapet harta karun, dan diizinin menikahi putri raja. Photo by  Lawrence Green  on  Unsplash Karena gemes si cowok masih penas