Langsung ke konten utama

[Snippet] Cokelat

#NulisRandom2017 #NulisBuku

Aku pernah iseng nyari tips nulis di Quora. Ada satu yang paling kuinget, dan kupikir caranya kreatif banget: melanjutkan kalimat dari koran atau majalah.

Jadi, misal kita buntu nulis, kita buka halaman majalah secara acak, terus kalimat pertamanya apa, kita lanjutin sendiri jadi cerita atau tulisan yang sepenuhnya baru. Menurutku ini keren banget, terutama buat yang kesulitan memulai kalimat, nyari ide, atau buntu nulis di tengah-tengah. Sama kayak writing prompt, siapa tahu kita malah bisa bikin adegan yang ”kaya”.

Nggak dari koran atau majalah aja, menurutku bisa dari novel, cerpen, lirik lagu, atau bahkan buku pelajaran. (Cuma kalimatnya nggak usah ditulis, langsung dilanjutin aja. Atau kata-katanya diganti, biar nggak plagiat.) Cara lain yang ampuh adalah lihat ramalan bintang! Biasanya di ramalan bintang banyak masalah kehidupan yang bertebaran. Siapa tahu ada satu-dua hal yang bisa dijadikan konflik, sekaligus relatable buat pembaca.

Aku coba ya...

Kisah 1001 Eco Go Green & Petualangan Terekstrem di Dunia, Ilmira Sharapova, Grasindo: Penderita diabetes perlu memperhatikan asupan gula dan karbohidrat untuk menjaga kadar gula darah.

🌻

Selama lima belas tahun hidup, Mama selalu mewanti-wantiku agar aku menyantap asupan gula secukupnya. Kalau kadar gula darahku meningkat, aku bisa terkena diabetes. Yah, aku tahu Mama khawatir, dan aku sendiri ogah masuk rumah sakit seandainya (jangan sampai!) benar-benar kena diabetes. Masalahnya, aku suka nonton acara kuliner yang dibintangi Kellen—salah satu trainee band cowok yang bakal debut tahun depan. Cowok itu suka makan yang manis-manis, terutama cokelat batangan. Tentu saja kalau aku berhasil merebut hatinya, aku harus tahan makan cokelat juga.

Jadi begini, aku sudah memberi Kellen banyak surat sejak dia masuk kelas yang sama denganku. Aku selalu datang lebih pagi dari teman-teman sekelas, meletakkan satu surat di lokernya setiap pagi, lalu kabur ke perpustakaan sampai bel masuk berbunyi. Belum ada balasan sama sekali, tapi aku maklum. Kellen sibuk, begitu juga aku.

Saat bermain TOD bareng anak sekelas sebulan lalu, sebelum Kellen menginjakkan kaki di sekolah, aku ogah membeberkan rahasia. Hanya saja, kalau aku tidak memilih dare, aku mungkin nggak harus menunggu cowok itu membalas. Aku baru boleh berhenti setelah Kellen membalas. Dan gara-gara keputusan ini, kesibukanku di sekolah bukan hanya berkonsentrasi pada pelajaran, tapi juga menanti Kellen merespons suratku.

Tidak ada yang tahu tulisan apa yang kulayangkan ke Kellen. Lalu, suatu hari, cowok itu datang ke mejaku dan membawakan satu cokelat batangan besar yang biasa dia tampilkan di acaranya. Sontak seluruh kelas bersorak-sorai, tapi Kellen hanya mengedikkan bahu. Seruan-seruan menghujaninya saat dia berlalu keluar kelas, menemui teman-temannya yang menunggu.

”Sha, emang kamu ngomong apa aja ke Kellen?”

”Cokelat itu maksudnya apa?”

”Kamu nembak? Dia nerima?”

Aku tersenyum, membolak-balik cokelat di tanganku, membiarkan seisi kelas menanti. Aku menarik napas sebelum membalas, ”Kellen, ini Maisha Zola, temen sekelasmu. Aku suka acaramu, tetep berjuang terus, ya. P. S.: Kalo ada cokelat batangan yang tersisa, tolong bawain dong. Aku kalah TOD, dan temen-temen sekelas pada nagih. Makasih, Len.”

***
Kira-kira kayak gitu lah. (Aku jarang pake sudut pandang pertama; jadi pas nulis cerita Kellen-Maisha, rasanya kaku. Wkwkwk. Dan, aku dapet ide tentang Kellen setelah baca artikel di IDN Times terus ngeliat foto Samuel dari Produce 101.)




P. S.: Untuk ke depannya, writing prompt AU (yang ada di entri 1 Juni) bakal make nama Maisha sama Kellen. Tunggu tanggal tayang mereka, ya! ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”....

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag...

Tanda Baca ”Aneh-aneh”

#NulisRandom2017 #NulisBuku Pertama kali nulis fiksi, aku belum ngerti-ngerti amat sama tata bahasa. Setelah titik, atau koma, aku langsung ngelanjutin kata berikutnya. Jadi nyambung-nyambung gitu. Kata depan di- pun masih banyak yang kugabung-gabung sembarangan, termasuk bingung mana yang bener antara ”dimana” sama ”di mana”. Makin lama, aku mulai niru tata bahasa di komik, terus di novel. Aku merhatiin banyak hal yang belum aku tahu, entah gimana termotivasi buat jadi bener , walau bahasanya tetep gaul gini. Wkwkwk. taken from unsplash.com Salah satu yang paling kentara tuh cara penerbit bikin tanda petik. Dari satu dan yang lain, kelihatannya sama aja. Tapi, buat novel-novel Gramedia Pustaka Utama, cirinya adalah tanda petik ngebuka ke kiri: ”............................” Normalnya kan “..............................” yang buka-tutup gitu. Dan karena udah terbiasa merhatiin, aku jadi ngerti. Plus, kalo ada tanda strip panjang, di akhir-akhir tetep pake yang ...