Langsung ke konten utama

Seorang Pembaca pun Bisa Patah Hati


Sudah hampir setahun sejak aku selesai baca Reached-nya Ally Condie. Di novel itu, ada satu tokoh cewek yang menurutku kuat banget dan layak diapresiasi: Indie Holt. Indie muncul sejak buku kedua, Crossed, dan berpetualang bareng Cassia dan Ky. Dia digambarkan sebagai cewek misterius, tangguh, sekaligus nggak gampang dipercaya (seenggaknya, begitulah kesanku pas baca deskripsi Indie dari sudut pandang Cassia). Dan, yep, Indie memang cuma tokoh sampingan. :')
Meski begitu, aku suka banget sama Indie. Spoiler nih (yang juga bakal bertebaran sepanjang entri, hehehe), Indie diceritain suka sama Xander.
Iya, Xander si cowok ganteng, pinter, dan patah hati gara-gara Cassia lebih milih Ky itu.



Secara normal, aku nggak bakal setuju kalo Indie sama Xander—karena cewek itu 19 tahun, Xander 18. Lebih tua. Tapi, Indie justru devoted banget sama perasaannya. Dia sampe nyuri minipod Cassia demi ngelihatin foto dan data Xander. Mengingat cowok itu ngerasa nggak pernah dipilih, aku ngerasa Indie bisa cocok sama dia. Keren aja, kan, kalo Xander ngerasa dihargai banget meski mereka nggak pernah ketemu. :3
Sayang, di buku ketiga, karakter Indie terasa keluar jalur. Sayang, memang, aku baru sadar setahun setelah baca. Dan lumayan lah kalo dibahas dikit. Hehe.
Jadi, di akhir buku kedua, Indie terpisah sama Cassia, dan ditugaskan jadi pilot bareng Ky. Mereka bertiga udah nggak ketemuan selama kurang-lebih tiga bulan, jadi Indie lebih banyak ngabisin waktu sama Ky.
Seperti yang bisa ditebak, Indie jadi naksir sama Ky. Di buku kedua, mereka sering ngomong bareng—tapi posisi Indie masih demen Xander. Lha, kok tiba-tiba aja devotion-nya musnah? Pindahnya cepet banget, lagi. Dan, yang lebih parah, pas suka Ky tuh Indie nggak seserius pas suka Xander. Ya diajak ngobrol, ditembak, gitu doang. Nggak ditunjukin sisi dreamy-nya kayak pas sama Xander gitu. (I know, Indie bukan tipe cewek ngalem—but still, perbandingan dia pas suka Xander sama Ky tuh jauh banget. Kayak, dia naksir karena dipaksa penulis. #eh)
Gilanya lagi, Xander ketemu sama cewek baru, Leigh. Leigh ini punya mantan, Victor, yang sengaja dimatiin sama penulis di buku kedua. Kalo dirunut lewat plot-berbasis-masa-lalu, misal Victor nggak muncul pun, nggak bakal ngaruh sih. Tapi rupa-rupanya Ally Condie nggak pernah berencana bikin Xander sama Indie. Malah, Xander punya hati sama Leigh, meski Leigh lumayan lama ngakuin perasaannya balik.
Ini yang lumayan ganggu. Xander sempat ketemu sama Indie sekali, dan Indie dengan pedenya ngenalin diri sendiri. Senyumnya cerah banget kayak seabad jarang lihat Matahari. Padahal di depan Ky, dia muram-galau-mati-lah-awak gara-gara ditolak. Di depan Xander, Indie bisa cerah ceria lagi. Ketahuan banget kan, dia bahagianya karena siapaaaaa? :')
Terus, di bab-bab belakang, Cassia bilang ke Xander—bahwa sebelum suka Ky, Indie sempat suka banget sama Xander. Xander langsung nggak suka karena lagi-lagi Ky yang menang. Padahal perasaannya ke Leigh kan harusnya udah kuat ya. Nggak bisa beralih ke mana-mana lagi. Apalagi sampe terganggu gugat.
Nah, kalo Xander sampe nggak sreg gitu, ketahuan juga, kan, dia demennya sama siapaaaa? Jelas banget Xander itu penasaran sama Indie, dan dia nggak suka kalo Indie berakhir milih Ky daripada dia. Artinya, kalo Indie lebih milih Xander sampe akhir, ada kemungkinan Xander mau-mau aja sama Indie. TwT
Yang jauh, jauh lebih gila lagi nih: Xander, Cassia, sama Ky udah nawarin Indie buat ikut mereka cari obat. Supaya bisa sama-sama sembuh dari wabah. Lha, Indie malah bilang, dia pengin nyetir pesawat untuk terakhir kalinya. Terus, ngapain Indie bilang dia bercita-cita jadi pilot? KAN AKHIRNYA MATI JUGA DI LAUT ASDFHGJLGYLTYRSNGVX. TwT
Ini nggak masuk akal banget. Kalo emang Indie dari awal udah devoted sama Xander, harusnya dia nggak bisa berpindah ke lain hati. Pertama, jatuh cinta dia tuh spontan. Nggak pake mikir. Nggak pake ragu. Tapi, sama Ky, Indie masih butuh waktu luuuuamaaaa banget buat suka. Pake sedih bin galau, lagi. Sementara pas sama Xander, meski tahu ada kemungkinan ditolak, dia masih bisa ngenalin diri sendiri sambil senyum cerah, kayak nggak ada beban. Jadi, perubahan perasaannya ke Ky itu maksa banget dan kurang konsisten sama karakternya.
Kedua, dari awal, Indie digambarin sebagai orang tangguh. Iya ya iya, nggak ya nggak (suka cowok aja sampe segitunya kan). Indie juga sempat bilang cita-citanya pengin jadi pilot. Terus, kenapa pas diajak nyari obat, dia nggak mau??? Kan kalo dia sembuh, meski nggak dapet kedua cowok itu, cita-citanya masih bisa dipenuhi. Nggak harus nyetir pesawat untuk terakhir kalinya, terus kesempatan berikutnya ilang, dan bahan buat pesawatnya ikut ilang ke laut. Ini sama-sama maksa, seolah Indie sengaja dimatiin biar nggak sama Xander. ZBL!
Plus, tanpa ada Leigh pun, cerita sebenernya masih bisa jalan kok. Leigh sama Victor itu nggak punya role yang penting. Sementara Indie masih berhubungan sama Archivist, dan udah ngebantu Cassia sama Ky banyak banget. Like, triliunan kali sampe nggak layak mati. T3T
Aku tahu, Ally Condie udah berusaha banget bikin cerita Reached sebaik mungkin. Riset tentang virus dan antivirusnya juga kuat, detail, dan nggak ngawur. Cuman, di bagian Indie, lemahnya kentara. Cacat di mana-mana dan terkesan maksa. Untuk itu, aku agak kecewa. Yah, sebagian karena aku nge-ship Xander sama Indie habis-habisan. Sebagian lagi karena, kalo dipikir-pikir, hubungan sebab-akibat tiap adegannya nggak masuk akal.
Jadi, ini semacam memvalidasi teoriku bahwa Xander sama Indie sebenernya bisa bareng, berbahagia, tanpa harus terpisah maut. Dan, gara-gara eksekusi ini pula, rasanya berat buat move on karena tahu mereka sebenernya bisa bareng. GMZ dan ZBL deh pokoknya. TwT
Kalian sendiri, pernah nggak patah hati karena ada tokoh kesayangan yang mati? Gimana cara kalian buat cope up supaya perasaan kalian membaik? Share di kolom komentar, ya! :3

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”....

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag...

Writing Prompt

#NulisRandom2017 #NulisBuku #Day1 Di hari pertama nulis random , aku mau bagi-bagi ”kecurangan” waktu nulis, yakni writing prompt . Writing prompt itu semacam trigger buat nulis, inspirasi yang udah disediain. Jadi kayak menjemput ide dalam arti harfiah. Banyak writing prompt yang bisa ditemuin dari internet, salah satunya Pinterest. Mulai dari dialog, plot, nama tokoh, sampe topik tertentu yang bikin mikir atau bahkan gatel pengin cepet-cepet nulis. Personally , aku suka nulis yang ringan-ringan ( karena yang berat mending buat tugas doang #eh ), terutama di blog. Jadi, dari tiga gambar writing prompts di bawah, aku paling suka yang AU ( alternative universe ) sama pertanyaan untuk mengenal seseorang.  (Yang 200 Questions to Get to Know Someone  agak blur; mungkin kalo cari lagi di Pinterest ada yang lebih jelas, hehe.) Taken from Pinterest Selama tiga puluh—atau, 29—hari ke depan, beberapa topik aku ambil dari gambar-gambar ini. ...