Langsung ke konten utama

Sense of Art yang Meningkat Setelah Mengenal Canva

Dari dulu, aku suka banget ngedit cover. Sempat memalukan sih, pas awal-awal belajar. Bahkan, sampe sekarang, I don't feel I have such a sense of art (yang bakal kusingkat SOA setelah ini).

Dan, belakangan, aku sering main di Canva (canva.com). Fitur editnya sederhana banget. But, still, kalo nggak punya SOA, rasanya clueless banget. 6-w-

Beberapa cover yang aku buat di Canva
Banyak sih, contohnya. Cuman pas udah dihadepin sendiri sama tools-nya, aku bingung. Mau ngasih gambar yang kayak gimana supaya kelihatan sederhana tapi tetep eye-catching?

Masih butuh belajar, I guess. Wkwkwk.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”....

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag...

Rave Review: The 100

#NulisRandom2017 #NulisBuku Sejak Oktober 2016, aku baru ngerti ada cerita distopia, The 100 , karangan Kass Morgan. Yang lebih parah, aku juga belum tahu kalo novel ini udah diangkat jadi serial TV di channel CW. Sekitar November sampe awal Januari 2017, aku selesai baca novelnya (sampe Homecoming doang, belum Rebellion ). Baru pas masuk semester baru, aku rajin maraton serial TV—apalagi episodenya sekarang udah lengkap sampe tamat empat  season ! Whooo! #bangganyasalah Sebelum nonton, aku baca-baca review di Goodreads. Banyak yang bilang kalo serial TV lebih bagus daripada novel. Waktu itu aku baru nonton trailer , dan ternyata, adegan kekerasannya ngalah-ngalahin The Hunger Games . Sama sekali tanpa sensor. Dan, oh, aku suka yang kayak gitu ( once temenku bilang aku kayak psikopat, tapi tenang aja, aku cuma suka adegan bloodsport tanpa berniat niru kok :3). Sekilas tentang ceritanya versi serial TV: orang-orang yang tinggal di pesawat luar angkasa...