Langsung ke konten utama

Again, My Life: Kesempatan Kedua dan Takdir yang Dipertaruhkan

Entah kenapa, akhir-akhir ini, nonton drama dengan latar politik jadi keseruan tersendiri buatku. Mulai dari Designated Survivor: 60 Days, Juvenile Justice, I Can Hear Your Voice (yep, aku telat banget ngikutin hype-nya), Again, My Life sampe Tomorrow.

Ada daya tarik tersendiri dari setiap judul yang aku sebut, yang bikin cerita mereka “beda” dan punya ciri khas. Well, pada dasarnya memang nggak ada sesuatu yang baru di dunia ini, tapi ide-ide yang disajikan tetep fresh.

Di Again, My Life, seorang jaksa Kim Hee Woo berusaha menangkap anggota dewan yang korup, Cho Tae Sub. Sebagai jaksa yang masih muda, Hee Woo tergolong idealis dan bisa dibilang sembrono. Dia tangkap semua penjahat yang terlibat langsung sama Cho Tae Sub, sampe akhirnya membahayakan nyawa dia sendiri. (Ini ada di episode 1.)

Pas Hee Woo jatuh dari gedung, dia didatangi seorang malaikat maut yang ngasih dia kesempatan kedua. Hee Woo kembali lagi ke masa gap year setelah lulus SMA dan belum kuliah. Hee Woo ini orangnya cerdas, dan paham kesalahannya apa. Jadi gerak-gerik dia di kehidupan “baru”-nya ini lebih perhitungan.

Nah, singkat cerita Hee Woo ganti strategi dan nggak gegabah main tangkap sana-sini. Dia mulai kenal banyak orang yang bakal ngebantu dia, dan nyusun rencana matang supaya kejahatan Cho Tae Sub bisa cepat terungkap.

Oke, di bawah ini bakal mengandung spoiler. Jadi yang belum nonton sampe tamat dan nggak pengen kena bocoran, lanjut bacanya nanti dulu. :3

Hal yang paling bikin penasaran sebenernya identitas si malaikat maut. Dia datang lagi di kehidupan Hee Woo sebagai Han Ji Hyun, sekretaris Cho Tae Sub. Awalnya cewek ini kelihatan nggak inget apa-apa, jadi nambah kesan misterius dia. Eh, pas sampe akhir pun, identitasnya tetep manusia biasa. Jadi aku nggak dapet closure apa pun dari premis reinkarnasi ini.

I have so many wild theories, of course. Aku awalnya ngerasa kakak Han Ji Hyun (yang ternyata dinamai Dr. K di dramanya), yang jadi pembunuh bayaran, juga termasuk malaikat maut. Kekuatannya tak tertandingi, hampir nggak manusiawi. Mungkin aja dia termasuk malaikat maut yang jahat dan susah dilawan, dan harus berhadapan sama adiknya sendiri karena udah campur tangan sama takdir manusia. Mungkin itu yang bikin Cho Tae Sub susah mati” karena dia punya malaikat pelindungnya sendiri.



Tapi, di akhir-akhir episode, si Dr. K ini bisa kalah dan nyerah gitu aja. Padahal sebelumnya dia punya pendirian yang kuat. Tiap punya target, selalu dia pastiin buat musnah. Jadi rasanya aneh dan terburu-buru pas Dr. K tiba-tiba “tobat” tanpa build-up yang masuk akal.

Terus, ending Cho Tae Sub juga kurang ngena di aku. Pas awal nonton, dan tahu aktornya sama kayak di Vagabond, firasatku langsung campur-aduk, wkwkwk. Jangan-jangan ini bakal nggantung dan nggak kelar nih. Iseng aja mikir gitu karena lawan Hee Woo susah dikalahin semua. Punya backing-an politik sama hukum, dan skandal sebener apa pun tinggal dipelintir sama mereka.

Lah, ternyata dugaan isengku bener doong. :")

Selain closure yang nggak terlalu memuaskan di akhir, konfliknya menurutku dinamis. Meski polanya sama—kasus, penyelidikan, investigasi, sidang, kadang gelut dikit—aku nggak ngerasa bosen. Temponya memang lambat, tapi bikin betah untuk terus ngikuti.

Aku juga suka sama temen-temen Hee Woo yang senantiasa ngebantu. Mereka nggak cuma sekadar muncul sekilas. Peran mereka penting di situasi-situasi tertentu yang genting dan perlu penyelesaian. Dan sejujurnya, aku lebih suka chemistry Hee Woo sama Kim Han Mi. Sama Kyu Ri juga, tapi lebih suka dia jadian sama Han Mi. 

Sayang, kover drama udah menguak segalanya, and nothing we can do about that, so… :")

Soal character development, aku nggak ngerasain itu di drama ini. Dari awal, Hee Woo udah “kapok” sama kegagalannya di episode 1. Jadi meskipun dia dipenuhi banyak rintangan, Hee Woo nggak kehabisan akal. I have no problem with that. Malah karena ini, ending yang diberikan justru somehow masuk akal. Bikin gregetan sih karena kurang sreg aja gitu. Apalagi sempet muncul tokoh baru. Tapi ya “kemenangan” Hee Woo bisa diterima setelah perjuangan panjangnya.

Ada satu amanat(?) yang bikin aku kepikiran selama nonton: bahwa everything comes at a price. Alasan kenapa jalan hidup Hee Woo yang sekarang berubah, karena dia juga udah ngubah masa lalu. Misal, ayah Hee A meninggal lebih cepat dari tanggal yang seharusnya.

Nah, itu menunjukkan bahwa Hee Woo nggak bisa menang tanpa kehilangan pengorbanan tertentu. He cannot have both: people’s safety and Tae Sub’s life. Dia harus kehilangan salah satu untuk dapet yang lain—dan memang begitulah hidup. Bakal ada konsekuensi untuk setiap perbuatan, nggak peduli sebaik dan seadil apa pun niat dan tujuannya.

All in all, I’ve had a blast watching this! Untuk rating sih 7.5/10 deh (๑•́ ₃ •̀๑)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhiran "-in" dan "-kan"

Awal aku ngerti ada orang yang salah pake akhiran “-kan” di akhir kalimat tuh pas baca satu novel romance  empat tahun lalu. Di situ, “pelukan” ditulis “pelukkan”; padahal maksudnya menunjukkan kata benda, bukan kata perintah buat memeluk seseorang. Terus, “meletakkan”—yang K-nya dua —ditulis “meletakan”. Kesalahan itu berlanjut di sepanjang buku, dan bacanya nggak nyaman banget. Belakangan, aku juga nemu banyak kesalahan serupa di novel-novel yang udah terbit (baik yang beberapa tahun lalu, maupun yang baru-baru ini). Dan, seolah nggak mau kalah, media sosial pun jadi ladang kesalahan akhiran  “-kan”, juga “-in”, berkembang biak. Pembaca yang budiman, tolong dipahami, huruf K di akhiran “-kan” ditulis SATU kalo kata dasarnya berakhir dengan huruf K. Contoh: tunjuk jadi menunjukkan , renyuk jadi merenyukkan , letak jadi meletakkan , masuk jadi memasukkan . Dan lain-lain. Kalo kata dasarnya nggak berakhir dengan huruf K, ya udah, tinggal ditambahi akhiran “-kan”. Contoh:

Teori Nge-Ship Tokoh Supernova

Beberapa hari (sekarang udah minggu?) setelah baca Inteligensi Embun Pagi, aku nggak bisa move on sama sekali. Banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan alhasil, teori-teori berjejalan di kepala. Mulai murni soal tiga entitas, sampe ngelibatin tokoh-tokoh yang ku-ship. Entri kali ini bakal memuat jauh lebih banyak spoiler ketimbang entri review biasanya. Jadi, buat yang udah tuntas baca IEP, silakan membaca. Yang betah intip-intip sampe ngerti ending-nya duluan, ya, silakan. Risiko ditanggung sendiri-sendiri. :") ••• Bodhi Liong & Ishtar Summer Semua orang tahu cerita Supernova bermula dari kejar-kejaran Anshargal sama Omega. Ishtar, alias Omega, bertahun-tahun nungguin Alfa dan berencana ngonversi kekasihnya jadi Sarvara. Intinya, Ishtar ini nggak bisa move on selama ratusan bahkan mungkin ribuan tahun cuma demi nungguin Alfa. Di IEP, adegan Ishtar berakhir dengan menghilangnya dia di deket portal. Nah, konsekuensi perbuatan Ishtar itu jelas ngegag

Writing Prompt

#NulisRandom2017 #NulisBuku #Day1 Di hari pertama nulis random , aku mau bagi-bagi ”kecurangan” waktu nulis, yakni writing prompt . Writing prompt itu semacam trigger buat nulis, inspirasi yang udah disediain. Jadi kayak menjemput ide dalam arti harfiah. Banyak writing prompt yang bisa ditemuin dari internet, salah satunya Pinterest. Mulai dari dialog, plot, nama tokoh, sampe topik tertentu yang bikin mikir atau bahkan gatel pengin cepet-cepet nulis. Personally , aku suka nulis yang ringan-ringan ( karena yang berat mending buat tugas doang #eh ), terutama di blog. Jadi, dari tiga gambar writing prompts di bawah, aku paling suka yang AU ( alternative universe ) sama pertanyaan untuk mengenal seseorang.  (Yang 200 Questions to Get to Know Someone  agak blur; mungkin kalo cari lagi di Pinterest ada yang lebih jelas, hehe.) Taken from Pinterest Selama tiga puluh—atau, 29—hari ke depan, beberapa topik aku ambil dari gambar-gambar ini. Sebagai o