Sebenernya,
udah sejak bulan Juni aku mau ngulitin konsep cerita kayak gini; tapi kayaknya
baru bulan Agustus ini aku bener-bener terinspirasi. Dan determined buat nulis satu entri tentang konsep cerita-cerita seru
yang selama ini kulihat, gimana pola mereka membentuk jalinan cerita, dan apa
aja kesamaan yang berhasil kuidentifikasi.
Nah, untuk
entri kali ini, aku bakal pake contoh dari Big
Hero 6, School 2015, School 2017, sama
Starlight-nya Dya Ragil—biar ada
novelnya, dan biar lumayan “gampang” ngertinya. Wkwkwk. (Ntar spoiler-nya banyak nggak pa-pa, ya. :3)
Perlu
diingat, ini cuma analisisku dari permukaan. Nggak semua orang nyaman dengan
satu cara nulis, dan beberapa cerita mungkin nggak punya elemen yang bakal
kusebutin. Apalagi kalo udah berseri dan masa lalunya banyak; pasti jadi lebih
rumit. Makanya, aku pilih cerita yang intinya cuma satu, yang langsung tamat, tapi
bisa nyeret tokoh utamanya ke jalinan inti itu.
ו×
Satu hal
yang paling kentara pas nonton film atau
baca novel adalah: tokoh-tokohnya terlibat dalam suatu hal, atau minimal
terseret sama satu hal itu. Dan, biasanya, hal
itu berupa masa lalu.
Di Big Hero 6, masa lalu yang bikin semua
bermula tuh kecelakaan di perusahaannya Krei. Hiro, sebagai tokoh utama, nggak terlibat secara langsung. Setelah
Tadashi meninggal, Hiro baru terseret
ke masalah yang nyebabin kakaknya meninggal. Hiro awalnya nggak tahu apa-apa.
Makanya, dia penasaran (yang berhasil menggerakkan cerita), sampe ketemu si Topeng
Kabuki.
Dari situ,
Hiro tahu, kebakaran itu mungkin disengaja. Microbot-nya
dicuri buat balas dendam. Dan, di klimaks, Hiro tahu siapa sebenernya si Topeng
Kabuki, dan kenapa orang itu sampe pengen bales dendam.
Semua hal
yang terjadi, mulai dari kebakaran sampe balas dendam, terjalin di satu benang
merah yakni orang meninggal (awalnya
kan Abigail meninggal, terus Tadashi ngalamin hal yang sama). Balas dendam
gara-gara orang meninggal di masa lalu itu akhirnya jadi menggerakkan tindakan
tokoh—entah secara baik-baik, atau justru yang destruktif, egois, dan tanpa
pandang bulu.
Di School 2015, tema yang paling kentara
adalah bullying, dan itu juga
berhubungan sama masa lalu Go Eun Byul sebelum mereka liburan ke tempat Lee Eun
Bi. Masa lalunya adalah, temen Eun Byul sempat dijauhi, sampe pas meninggal pun
nggak ada yang tahu. Akhirnya, kakak si korban balas dendam, dan mau nggak mau
nyeret Lee Eun Bi yang nggak tahu apa-apa soal itu.
Hubungan
sebab-akibat di sini lumayan kompleks. Go Eun Byul, yang harusnya nanggung
dendam si kakak korban itu, malah nggak terseret. Tapi pas Eun Byul balik ke
sekolah, dia bisa ngonfrontasi Kang So Young.
Lee Eun Bi
sendiri, karena habis jatuh ke sungai, punya “keuntungan” dengan hilang ingatan
dan udah dianggep mati. Kalo Eun Bi inget, dia pasti bakal pulang ke kampung
asalnya, yang bikin cerita nggak bergerak maju. Plus, kalo dia nggak dianggep
mati, Eun Byul nggak bisa ngelaporin perisak Eun Bi di akhir.
Jadi, masa
lalu di sini berfungsi sebagai penggerak cerita (dendam kakak korban, sama
dendam Eun Byul di episode menjelang akhir). Juga berfungsi sebagai “akar”
bertukar konflik (antara Eun Byul sama Eun Bi).
Begitu pula
di School 2017 sama Starlight. Di School 2017, ditunjukin kalo Tae Woon punya masalah sama Dae Hwi.
Dari awal, penonton udah digiring biar bertanya-tanya tentang hubungan
mereka—bahkan mungkin sampe berharap mereka kerja sama buat nyelesaiin konflik.
Cuman, sebenernya, masa lalu itu bukan pas ada kecelakaan bus, tapi pas ada
kasus kekerasan di SMA mereka.
Kekerasan
itu terjadi lagi pas mereka kelas
sebelas. Dan kali ini ngelibatin “orang luar”, yakni Ra Eun Ho. Awalnya, Eun Ho
nggak tau apa-apa soal siswa misterius X, apalagi kasus tahun lalu yang
ngelibatin nggak cuma siswa, tapi juga guru yang kelihatannya nggak penting. Masa lalu tentang kekerasan itu saling
jalin-menjalin, terjadi lagi, dan bikin tokoh-tokoh di sana, mau nggak mau,
harus berkorban dan melakukan perubahan.
Di Starlight, pembaca udah tahu kalo
Lintang sama Teguh itu ada masalah di masa lalu. Ternyata, itu merembet ke
perkara keluarga, baik sama Wulan, Lintang, dan Teguh sendiri. Mereka punya
konsekuensi masing-masing atas kejadian di masa lalu itu; meski penulis nggak
ujug-ujug menyebarkan segala hal di awal. Pembaca tetep dibawa menelusuri
kemelut tiap tokoh, motivasi mereka, dan juga hubungan dengan tokoh-tokoh lain,
sampe ngerti kenapa sih, mereka bisa semerana itu.
ו×
Sampe sini
udah jelas: satu hal yang penting buat membentuk konsep adalah masa lalu tokoh. Entah itu masa lalu
tokoh utama, atau tokoh lain, pada akhirnya si tokoh utama pasti terseret dan
terlibat.
Tips bikin
masa lalu tokoh:
- Coba
tanyakan (ke diri sendiri) ceritamu mau dibawa ke mana. Temanya apa. Ngebahas
apa. (Bullying? Orang meninggal di
masa lalu? Kekerasan di sekolah? Rahasia terpendam?)
- Coba
telusuri, apa tokohmu punya dendam masa lalu?
- Kalo iya,
itu tokoh utama atau tokoh lain?
- Misal
mereka terlibat, gimana reaksi mereka menghadapi dendam/masa lalu ini?
- Apa tokoh utamamu tau tentang masa lalu
itu? Bahkan mungkin terlibat?
- Kalo kamu udah
nemu masa lalu itu, temukan motivasi masing-masing tokoh.
- Tabrakkan
dengan perjuangan tokoh lain. (Contoh: yang A pengen dendam, yang B enggak. Yang A nyembunyiin rahasia,
yang B kepo.)
- Teliti
cerita-cerita lain yang menurutmu seru. Apa mereka juga melibatkan masa lalu,
atau tanpa masa lalu pun cerita tetep bisa berjalan sempurna? (Kayak A Untuk Amanda-nya Annisa Ihsani,
misalnya.) Atau ada yang masa lalunya tumpuk-menumpuk, tapi tetep berjalan
lancar tanpa membingungkan penonton? (Kayak serial TV The 100, misalnya.)
Menelusuri
masa lalu di tiap cerita itu membantu banget buat ngerti seluk-beluk konsep.
Kalo udah ngerti konsepnya, kita bisa ngerti cerita kita mau jalan ke mana.
Dan, biasanya, konsep-konsep itu digerakkan sama masa lalu tokoh (entah tokoh
utama, atau tokoh antagonis, atau bahkan tokoh sampingan-yang-awalnya-kelihatan-nggak-penting).
Nah, sekian
analisis-dari-permukaan-ku. Masih ada lagi tentang False Belief sama Foreshadow,
tapi karena baru terpikir belakangan, aku bahas di entri berikutnya aja. (Dan,
tentu, masih analisis dari permukaan. :3)
Kalo ada
yang masih bingung, tanyain aja, ya. Siapa tahu aku kalo nulis kurang jelas. :)
Komentar
Posting Komentar